“Tidak mungkin mahasiswa. Basic mahasiswa itu intelektual. Bicara soal kaidah-kaindah ilmiah. Untuk membuktikan itu, kita harus ignore, kita harus tolak, bahwa pelakunya bukan mahasiswa, bukan NGO. Lalu siapa? Yang beredar di medsos itu sangat kelihatan. Polisi bisa menganalisa itu. Bangsa ini butuh keterangan. Supaya Prabowo juga bisa membangun dengan tenang. Kalau ini tidak dibuktikan, ini akan menjadi outcycle, menjadi penghalang masuknya investasi. Seorang presiden yang mengatakan bahwa demo kemarin itu bermuatan makar dan teroisme bagi investor akan menjadikan mereka sulit masuk untuk berinvestasi. Agar investor convidence, maka BIN, BAIS, POLRI harus membuktikan kelompok mana yang makar dan kelompok mana yang terorisme,” kata Habil.
Kemudian juga, ekses dari demo rusuh pada akhir Agustus 2025 kemarin, telah melahirkan kesan disharmoni antar lembaga negara. “Mestinya, presiden tidak hanya melihat api, tapi juga harus melihat sumber api,” ujarnya.
Kata Habil, sesungguhnya, Presiden Prabowo ini adalah presiden yang sangat diharapkan. “Saya tahu betul karakter Prabowo. Saya lamar bergaul dengan Prabowo. Saya berpisah dengan dia ketika 2024 saya dukung Anies Baswedan. Intinya bahwa, Prabowo ini bukan presiden kaleng-kaleng. Bukan presiden yang dibiayai oleh oligarki. Partainya juga tidak dibiayai oleh oligarki. Tapi benar-benar biaya yang keluar dari kantong sendiri dan keluarga untuk bangsa. Jadi, beda,” kata Habil Marati.
Menurut Habil, fenomena ini harus dimanfaatkan benar-benar oleh rakyat dan politisi bahwa kepemimpinan Prabowo ini jangan sampai tergerus oleh isu-isu makar dan terorisme. Kalau Prabowo tidak hati-hati, ini bisa jadi bumerang. Orang akan menuntut, mana itu bukti makar dan teroris. Harus dibuktikan.
“Bagaimana cara dibuktikan? Presiden harus membentuk Tim Pencari Fakta dan saya usulkan agar salah satu anggota Tim Penari Fakta adalah Gatot Nurmantio dibantu Abraham Samad, Bambang WIjayanto, Refly Harun dan yang lain yang punya kredibilitas,” katanya.
Momentum ini, harus dimanfaatkan oleh Prabowo untuk membersihkan anasir-anasir yang sedang berkeliaran di sekelilingnya. “Ini akan mengganggu pemerintahannya,. Akan lebih baik bagi Prabowo jika merangkul lawan lawannya yang menyelamatkan dan menyingkirkan Kawan kawannya yang mencelakakan” katanya.(*)












